Jumat, 21 Oktober 2011

5 Kiat Jitu untuk Cepat Mendapatkan Pekerjaan.


Pada edisi sebelumnya kita sudah mendiskusikan mengenai ”5 Alasan Kenapa Seseorang Harus Cepat Kerja?”.   Saat ini, saya ingin berbagi dengan Anda tentang ” 5 Kiat Jitu untuk Cepat Mendapatkan Pekerjaan”.  Setelah Anda menyadari betapa urgent-nya mendapatkan pekerjaan, maka kini saatnya berkonsentrasi untuk menyusun strategi bagaimana agar segera mendapatkan pekerjaan tersebut.  Berikut ini adalah 5 Kiat Jitu yang bisa dijadikan bahan dorongan bagi Anda untuk lekas mendapatkan pekerjaan.

Pertama: Rubah  Paradigma dan Sikap Mental Anda.

Paradigma adalah cara seseorang mendeskripsikan, memahami dan menafsirkan dunia sekelilingnya.  Hal ini semacam gambaran bathin.  Sedangkan Sikap Mental adalah merupakan perpaduan antara cara pandang dan cara bersikap (perilaku) yang melahirkan karya/tindakan nyata (sesuatu yang terlihat).  Untuk bisa bersaing mendapatkan kerja dengan cepat, salah satu modal awal yang harus Anda miliki adalah adanya paradigma dan sikap mental positif dan sukses.  Diantara contoh paradigma positif dan sukses itu apabila dihubungkan dengan strategi mencari kerja adalah: mencoba memandang sesuatu tantangan dengan cara penyelesaian yang berbeda-beda, selalu berpikir kreatif dan inovatif (tidak terpaku pada pola-pola tradisional atau pola yang biasa dilakukan orang lain), meningkatkan gaya penampilan dan komunikasi yang positif, serta mencoba memanfaatkan jaringan pertemanan atau perkenalan dengan sebanyak-banyaknya.  Sedangkan beberapa contoh sikap mental positif dan sukses yang ada kaitannya dengan proses mencari kerja antara lain adalah: Selalu berpikir, bertindak dan berakhir positif, memiliki integritas yang layak dibanggakan, menunjukkan adanya ambisi yang kuat untuk maju dan sukses, serta senang mengatakan BISA (can do mentality).

Jika anda selalu berusaha dan membiasakan berpikir positif maka semangat Anda untuk mencari kerja tidak akan pernah padam ditelan oleh waktu dan banyaknya usaha yang telah anda lakukan.  Anda akan berhenti hanya bila Anda memang telah menemukan pekerjaan itu sendiri.  Integritas yang layak dibanggakan akan terlihat saat Anda melalui proses test tertulis dan wawancara, terlihat misalnya bagian kejujuran Anda, disiplin Anda, serta komitmen Anda terhadap suatu permasalahan atau tugas yang diujikan.  Adapun ambisi yang kuat untuk maju dan sukses bisa digambarkan dari raut muka dan bahasa tubuh Anda dalam menghadapi proses wawancara, juga dari ada atau tidaknya visi, misi dan target bekerja yang jelas dari Anda.  Salah satu pertanyaan yang sering dilontarkan oleh pewawancara adalah: ”Apa cita-cita Anda dalam 5 tahun mendatang?”.  Apabila Anda merasa belum memiliki sikap mental dan paradigma seperti yang dicontohkan di atas, maka sekaranglah saatnya untuk merubahnya (merekonstruksinya) dengan cepat, cerdas dan sungguh-sungguh.



Kedua:  Memahami realita diri dan lingkungan dunia usaha.

Tidak sedikit di antara pencari kerja sekarang ini masih terlalu mengedepankan idealisme tinggi dalam memasuki dunia pekerjaan.  Maunya bekerja yang sesuai dengan latar belakang pendidikan, bekerja dengan posisi atau institusi yang sesuai dengan keinginannya, serta hendak bekerja langsung sebagai karyawan tetap dengan gaji yang tinggi.  Pertanyaannya adalah apa modal kuat yang dimiliki untuk bisa mendapatkan idealisme tersebut?, sementara di sisi lain Anda sudah menyadari pentingnya cepat bekerja.  Apakah Anda memiliki keistimewaan atau kekhususan yang jarang atau sedikit dimiliki oleh calon pekerja lain?.  Misalnya, perawakan fisik serta penampilan yang sangat menonjol?, nilai akademik yang sempurna?, keahlian khusus?, prestasi khusus yang sudah dikenal publik atau jenis keistimewaan lainnya?.  Jika memang Anda memiliki satu atau lebih dari keistimewaan tersebut, maka Anda sangat layak untuk berada pada antrian paling depan untuk segera bekerja.  Tapi, jika yang terjadi malah sebaliknya bahwa tidak terlalu banyak yang bisa kita tonjolkan selain adalah kemauan dan semangat yang tinggi untuk bekerja, maka berpikirlah realistis dan segera antisipasi  kekurangan itu dengan cerdas. 

Anda tidak hanya dituntut untuk memahami realita diri sendiri, namun juga diharapkan mampu melihat realita lingkungan dunia usaha saat ini.  Ada diantara industri yang memang sedang tidak banyak membutuhkan regenarasi pekerja (bahkan cenderung mengurangi) antara lain karena dampak krisis global, namun juga masih banyak kategori industri lainnya yang justru masih sangat membutuhkan pekerja-pekerja baru baik permanen maupun kontrak.  Kejelian Anda memahami realitas lingkungan dunia usaha ini, juga akan membantu Anda untuk lebih efektif dan lebih cepat dalam menemukan pekerjaan.  Ingat sekali lagi, bahwa hal yang paling mendesak adalah bagaimana memperoleh pekerjaan, bukan bekerja sesuai cita-cita atau latar belakang pendidikan Anda.  Pada proses lebih lanjut (meskipun sedikit panjang atau lama), secara perlahan tapi pasti diharapkan Anda akan lebih percaya diri dan berkemampuan untuk menemukan pekerjaan yang dicita-citakan atau sesuai latar belakang akademis.

Ketiga: Semangat Bekerja untuk Memenuhi Kebutuhan.

Berpikir realistis seperti kiat yang kedua tadi, diharapkan mampu mengantarkan Anda untuk memiliki semangat mencari kerja yang berorientasi untuk memenuhi kebutuhan.  Bahwa kebutuhan saya untuk bekerja saat ini adalah tertuju kepada tiga hal pokok yaitu: untuk secepat mungkin menghentikan ”hutang” kepada orang tua saya, untuk mengusahakan membayar (baca membalas) hutang yang sudah terjadi selama ini kepada orang tua saya selagi mereka masih hidup, serta untuk mulai membiayai hidup saya dan masa depan secara mandiri secepat mungkin.  Kebutuhan yang harus dipenuhi inipun harus dihitung secara cermat dan realistis.  Sebagian orang mengatakan bahwa tawaran gaji Rp. 1.500.000 itu masih kecil (tanpa dia mencoba untuk menghitung kebutuhan real bulanannya), juga sebagian yang lain mengatakan bahwa tawaran gaji Rp. 700.000 itu cukup dan akan diambilnya (juga tanpa menghitung terlebih dahulu kebutuhan real-nya per bulan).  Yang lebih tepat dalam mempertimbangkan untuk menerima atau menolak sebuah tawaran itu adalah dilandaskan atas pertimbangan ”nilai kebutuhan hidup Anda saat ini dan satu tahun ke depan”.  Jika tawaran gaji adalah lebih besar atau paling tidak sama dengan nilai kebutuhan Anda, maka tidak ada alasan untuk tidak menerima pekerjaan tersebut.  Namun, jika tawarannya sangat jauh di bawah nilai kebutuhan Anda per bulan, maka kenapa Anda mau menerima tawaran tersebut?.

Untuk itulah Anda perlu sebelumnya untuk merumuskan (menghitung sendiri) berapa besarnya kebutuhan bulanan Anda itu secara realistik?.  Diantara komponen kebutuhan bulanan yang harus Anda perhitungkan adalah biaya transportasi kerja, makan-minum, jajan, rekreasi, pakaian dan asesoris serta kebutuhan untuk menabung dan membantu orang tua.  Begitu Anda dapat total nilai kebutuhan bulanan tersebut, maka jadikanlah nilai itu sebagai patokan dasar Anda untuk bernegosiasi dan memutuskan dengan cepat, apakah Anda akan menerima atau menolak tawaran tersebut. Semakin cepat Anda mampu menghitung dan memiliki nilai kebutuhan bulanan Anda, membuat Anda lebih yakin dan mampu lebih cepat dalam memanfaatkan target pekerjaan.

Keempat:  Tebar beberapa pancing untuk dapat satu ekor belut yang memuaskan.

Untuk mendapatkan satu pekerjaan, maka saya sering menginspirasi peserta training saya dengan teori memancing belut.  Biasanya jika hendak mendapatkan seekor belut, maka sang pemancing memasang lebih dari 3 benang pancing yang berisi umpan.  Jika pancingan yang satu tidak sukses, maka masih ada harapan dari pancingan kedua atau ketiga, demikian seterusnya.  Yang terpenting bahwa usaha kita tidak boleh sedikit (kurang banyak), dan Tuhan tentu Maha Melihat dan Memperhatikan usaha hamba-Nya itu.  Jika usaha kita lebih banyak, maka tidak mungkin akan berakibat HAMPA tanpa hasil.  Dengan memakai teori menebar beberapa pancing untuk  hasil seekor belut, maka jangan pernah merasa cukup atau maksimal untuk mengirim lamaran, mendatangi wawancara, mengirim email dan cara-cara memperoleh kesempatan kerja lainnya.  Kalau perlu, cadangkan anggaran satu sampai dua bulan gaji untuk diinvestasikan dalam kegiatan melamar pekerjaan.  Mengirimkan CV dan surat lamaran sebanyak 50 kali untuk berharap satu atau dua kali panggilan wawancara adalah hal biasa, kalau perlu 75 kali bahkan 100 kali.  Yakinlah, bahwa Tuhan menjanjikan sebuah kemudahan di balik suatu kesulitan.  Di balik usaha keras dan perjuangan yang serius, maka akan menghasilkan sebuah berkah dan rejeki yang diinginkan.  Jangan pernah ragu dengan investasi awal Anda untuk memperoleh pekerjaan tersebut.  Cari peluang dan informasi sebanyak mungkin, apalagi akses informasi sudah semakin banyak dan lengkap (internet, facebook, pameran, open house, dan lain-lain).

Kelima:  Evaluasi dan Fokus Pada Kekuatan & Peluang Anda.

Dalam perjalanannya menemukan sebuah target pekerjaan, Anda pun perlu melakukan evaluasi dari upaya-upaya yang sudah Anda lakukan.  Di bagian mana yang masih gagal serta dibagian mana yang nyaris lolos?.  Apa kekuatan Anda yang membuat proses itu nyaris berhasil? Dan sebaliknya apa kelemahan Anda yang menjadikan proses itu tidak menemukan hasil?.  Jika evaluasi dilakukan secara rutin, secara cepat Anda akan mampu mengetahui kekuatan dan kelemahan itu, dan langsung bisa memperbaikinya pada kesempatan mendatang.  Fokuslah kepada kekuatan dan peluang Anda.  Satu hal yang terkadang sering menjadi dilema adalah ketika kita tergoda oleh beberapa pilihan atau informasi yang kelihatannya menguntungkan pada saat yang bersamaan.  Misalnya, Anda mendapatkan informasi, panggilan serta beberapa peluang untuk minggu depan dalam waktu yang relatif bersamaan.  Anda bingung, mana yang harus dipersiapkan?, mana yang harus didahulukan?.  Disinilah letak pentingnya evaluasi kekuatan dan kelemahan Anda.  Jika Anda sudah menguasai hal itu, maka pilihlah peluang yang dapat Anda fokuskan untuk mengelaborasi (menonjolkan) kekuatan Anda.  Jangan buang waktu Anda untuk mencoba lagi yang cenderung berhadapan dengan kelemahan Anda, lebih baik fokuskan diri untuk peluang yang bisa menonjolkan kekuatan Anda.

Selamat mencoba dan semoga Anda bisa meraih pekerjaan lebih cepat!.


Oleh:  Walneg S. Jas
Motivator Keluarga Indonesia-Managing Director PT. Tiga Positif Paradigma




Tidak ada komentar:

Posting Komentar